Macam Mana Nak Cari Jodoh di Malaysia?
900k ahli di sana sedang mengunggu anda di Baitul Jannah. Mungkin.. jodoh awak ada sana.
Daftar Sekarang!
Luksu Perang takkan mudah mengalah!
"Abang nie, degil sangat-sangatlah!"
Bising Jah Kuning kepada lakinya.Benda yang tak boleh, mahu juga dibuatnya.Tak masuk akal.Tak senonoh.Hendak dimarah sangat pun, suami sendiri.
"Awak apa tahu? Ini urusan orang jantan! Ini urusan yang perlu diselesaikan!" Bentak Luksu Perang
Jah Kuning tahu, ego suaminya itu terlalu tinggi.Tak boleh dibangkang.Kalau segi empat itu dikatanya bulat, maka bulatlah seadanya.
Perangai ini turun temurun diwarisi oleh Luksu Perang.Tak boleh diubah, tak boleh dibetah.
"Kamu tahu, tok nenek aku dulu? berjuang dalam hutan tu demi anak cucu.Nun Jauh di Afrika sana, ada lagi keturunan aku.Kamu tahu? Sekali 'mengaum' semua takut" Sergah Luksu Perang pada bininya.
Jah Kuning diam kembali.Mereka berdua berkongsi keturunan yang sama.Dah jadi adat, pipit sama pipit harus terbang bersama.
"Dari zaman Mesir purba lagi , keturunan kita ini diangkat sama-sama darjatnya.Tahu? Pantang datuk nenek aku untuk mengalah!"
"Tahulah..itu pun semua benda lama..nama je keturunan yang sama.Tapi susuk mereka sekarang tak sama dengan kita, bang oii!" Jerkah Jah Kuning.
Malas untuk melayan kerenah suaminya, Jah Kuning naik keatas rumah.Dia perhati tingkah suaminya dari atas rumah.
Teratak buruk inilah yang mereka berdua buat untuk berteduh, ihsan dari tuan tanah.
Makan kais pagi dan petang, namun Jah Kuning dan Luksu Perang bersyukur kepada tuan tanah yang tak pernah kedekut
untuk menghulurkan makanan.Dhaif pada nama, miskin pada luaran, tapi Jah Kuning dan Luksu Perang tetap mengenang tangan yang memberi mereka makan selama ini.
Dari atas beranda rumah, Jah Kuning merenung kebawah.Hari sudah kian panas.
"Sudah-sudah laah..'Benda' itu pun bukan boleh bikin manfaat pada kita"
"Aku ini pantang mengaku kalah.Banyak manfaatnya kelak , 'benda' ini.Kamu tengok sahajalah nanti"
Luksu Perang tak mudah mengalah.Kakinya walau tak sekuat dahulu, masih boleh berbakti.Dikait-kaitnya 'benda' tersebut dari bawah rumah.
"Aku takkan mengalah!" Bentak Luksu Perang.
Jah Kuning tetap setia memerhati keletah suaminya dari beranda rumah.
"Hissh! Payah sangat nak berubah, orang tua seekor ni"
Cerpen-cerpen Berkaitan
Semua cerpen-cerpen SaspensCerpen-cerpen lain
Perbualan
Perbualan
-
1)
mula aku ingat mak cik bedah kampung mana.
pastu aku ingat ni adaptasi dari latar afrika ..
sekali..
cis!
- cahatomic
- 14 years ago
-
2) best!
- Kurusawa
- 14 years ago
-
3) haha...the best bro...ingat kan cerita lame2...perang2 ke...rupe2nye....huhu...the best..hilang boring kat tempat keje....
- monkekhai
- 14 years ago
-
4) hahahahahhahahaha! terbaik!
- jojo
- 14 years ago
-
5) reminds me of something.
oh dah lama tak main-main sama kucing kamu kan?- MissClarks
- 14 years ago
-
6) percubaan untuk menjadi Neil Gaiman..keh keh keh..tak berapa menjadi.
- 26life
- 14 years ago
-
7) have a shot of The Graveyard Book and Cthulhu.
- MissClarks
- 14 years ago
-
8) sudah
- 26life
- 14 years ago
-
9) ahaha...luksu perang yg curious
- kamalia
- 14 years ago